Reproduksi merupakan proses pertambahan jumlah individu baru sebagai akibat adanya kelahiran, pembelahan sel, dan cara-cara reproduksi lainnya. Apabila banyak terdapat hambatan di dalam melakukan proses reproduksi, jumlah individu baru dari suatu organisme menjadi semakin sedikit. Sebagai akibatnya, tingkat pertumbuhan populasi organisme tersebut menjadi semakin sedikit dan terus berkurang. Kondisi seperti inilah yang pada ahirnya menyebabkan terjadinya kelangkaan suatu jenis organisme dan bahkan tidak sedikit pula yang telah mengalami kepunhan. Hambatan ini dapat berupa waktu yang diperlukan untuk reproduksi relatif lama, jumlah anak yang dihasilkan relatif sedikit, terpisahnya individu jantan dan betina di tempat yang berjauhan sehingga tidak memiliki kesempatan untuk melakukan perkawinan. Hambatan lain yaitu terjadi kelainan pada alat reproduksinya sehingga menghambat hewan yang bersangkutan untuk dapat bereproduksi.
Sebaliknya populasi lain, memiliki laju reproduksi yang aman cepat sehingga jumlah anggota populasi bertambah cepat. Pertambahan anggota populasi yang cepat ini seringkali tidak sebanding dengan kecepatan produksi makanan dan luas daerah tempat hidupnya. Akibat lebih lanjut, timbul kompetisi (persaingan) dalam hal memperoleh maakanan maupun kebutuhan lain. Oleh karena itu, harus ada usaha untuk menanggulanginya.
Pengetahuan dan teknologi yang dimiliki oleh manusia pada saat sekarang sudah amat maju. Untuk mengatasi masalah-masalah terhambatnya reproduksi, orang mencoba menerapkan prinsip-prinsip ilmu pengetahuan dan teknologi dalam melakukan rekayasa reproduksi.
Rekayasa Reproduksi adalah suatu usaha manusia mengembangbiakkan mahluk hidup termasuk manusia sendiri untuk memecahkan masalah yang dihadapi dengan manipulasi tahap-tahap tertentu proses reproduksi alami mahluk hidup yang bersangkutan.
Rekayasa reproduksi yang dimaksud, misalnya organinseminasi buatan, kloning, kultur sel atau jaringan, hibridisasi, dan isme transgenik. Berikut ini secara singkat tentang teknologi-teknologi tersebut :
1. Inseminasi buatan
Inseminasi buatan adalah proses memasukkan sperma hewan janten kedalam tubuh hewan betina yang dilakukan dengan bantuan alat tertentu (alat suntik). Oleh karena itu, inseminasi buatan sering disebut kawin suntik. Rekayasa ini sering dilakukan pada hewan ternak, seperti sapi dan lembu.
Ke dalam saluran hewan betina yang telah menunjukkan gejala siap kawin, dimasukkan sel kelamin jantan atau sperma dari hewan jantan yang telah disiapkan, misalnya dari bank sperma. Inseminasi buatan sangat praktis dan tingkat keberhasilan terjadinya pembuahan tinggi karena waktu menyuntikkan sperma disesuaikan dengan waktu pemasakan sel telur pada hewan betina. Selain itu, berapa banyak sperma yang harus digunakan dapat ditentukan sehingga efisien. Keuntungan lain ialah untuk mengawinkan sapi lokal dengan sapi luar negri (unggul) dapat menghemat biaya karena tidak harus mendatangkan sapi luar negri tersebut melainkan cukup spermanya saja.
2. Kloning
Klon adalah rumpun mahluk hidup hasil perbanyakan secara vegetatif, seperti rumpun pisang. Jadi, istilah kloning sebenarnya adalah proses perbanyakan organisme secara vegetatif. Oleh karena itu, kloning sebenarnya bukanlah hal baru. Orang sudah biasa melakukannya misalnya pada ketela pohon melalui setek.
Kloning menjadi baru karena dilakukan pada hewan tingkat tinggi dan kadang-kadang ada manipulasi genetik didalam tahapannya.
a.Kloning tanaman
kloning pada tumbuhan relatif lebih mudah daripada kloning hewan karna struktur sel tumbuhan sederhana. Kebanyakan sel tumbuhan muda juga mempunyai kemampuan untuk membelah berkali-kali. Sel-sel tumbuhan dipelihara didalam suatu medium yang mengandung zat hara yang tepat. Sel-sel ini akan membelah, tumbuh, dan berkembang menjadi tumbuhan baru yang lengkap persis sama dengan tumbuhan awal pemilik sel yang diklon tadi.
b.Kloning pada mamalia (hewan menyusui)
kloning pada hewan menyusui lebih sulit karena perkembangan embrionya berlangsung di dalam tubuh induknya. Disamping itu, hewan menyusui memerlukan makanan tertentu dari induknya selama pertumbuhan dan perkembangannya.
kloning pada hewan menyusui, misalnya domba dilakukan dengan mengambil sel telur dari domba betina B dan sel tubuh dari sel puting susu domba A. Nukleus (inti sel) dari sel domba B dihilangkan kemudian kedua sel digabungkan dengan metode "electrofussion" atau memberikan kejutan listrik. Hal itu dilakukan supaya sel mulai melakukan pembelahan setelah proses penggabungan. Sel yang mulai melakukan pembelahan dikulturkan hingga terbentuk embrio. Kemudian, embrio ditanam kedalam rahin induk asuh, hingga lahir. Domba hasil kloning tersebut mirip domba betina A.
3. Kultur sel atau jaringan
merupakan teknik untuk memperoleh bibit tanaman dengan cara menumbuhkan sel yang diambil dari sebagian jaringan tumbuhan dalam media khusus. Teknik ini bertujuan memperoleh bibit tanaman yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih banyak dalam waktu yang tidak terlalu lama. Kesamaan sifat itu diperoleh karna sebenarnya perbanyakan tanaman dengan cara ini termasuk yang dialakukan secara vegetatif.
Teori yang melandasi teknik kultur sel ini ialah teori totipotensi. Artinya, setiap sel tumbuhan memiliki kemampuan untuk tumbuh menjadi individu bila ditempatkan pada lingkungan yang sesuai. Individu-individu yang dihasilkan akan mempunyai sifat yang sama persis dengan induknya.
4.Hibridisasi atau Penyilangan
Hewan telah disilangkan secara selektif selama ratusan tahun. Ayam, sapi, kuda, anjing, kucing, dan itik yang saat ini ada dihasilkan dari persilangan selama ratusan tahun sehingga memiliki sifat-sifat yang labih unggul dibandingkan induknya.
5.Organisme Transgenik
Organisme transgenik adalah organisme yang telah diubah urutan informasi genetik di dalam kromosomnya. Susunan materi genetik di ubah dengan jalan menyisipkan gen baru yang uggul ke dalam kromosomnya. Akibat berubahnya urutan informasi genetik yang dimiliki maka sifat organisme yang bersangkutan juga berubah.
Melalui bioteknologi modern orang telah berhasil membuat beberapa organisme transgenik, seperti bakteri yang mampu membuat insulin, jagung yang memiliki kadar protein tinggi, tomat yang tahan lama, dan kapas tahan lama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar